ujian dokter bedah jepang via odditycentral |
Sebanyak kurang lebih 20 mahasiswa kedokteran menjalani tiga ujian di Kurashiki Central Hospital. Mereka diuji untuk mengetahui siapa saja yang layak melanjutkan program magang di salah satu rumah sakit bedah terbaik di Jepang ini. Para mahasiswa diberi waktu 15 menit untuk menyelesaikan setiap ujian.
Kita semua tahu, untuk menjadi dokter bedah tidaklah semudah
membalikkan telapak tangan. Dan rumah sakit di Jepang ini sepertinya semakin
menyulitkan calon – calon dokter bedah di Negeri Sakura tersebut. Bagaimana
tidak ? Alih – alih menggunakan metode ujian standar yang biasa dijalani para
calon dokter bedah, Kurashiki Central Hospital memberikan ujian – ujian seperti
ini !
- 1. Membuat origami dari kertas yang sangat kecil
ujian dokter bedah jepang via dailymail |
Test yang pertama, para mahasiswa magang tersebut harus
membuat origami berbentuk burung dari kertas yang berukuran sangat kecil, yakni
1,5 cm persegi yang kira – kira sebesar kuku kelingking anak kecil. Aduh,
membuat origami dari kertas yang besar saja tak jarang membuat kita kewalahan
ya, apalagi ini yang hanya menggunakan kertas dengan ukuran yang kecil sekali. Tak
pelak, para mahasiswa tidak bisa seenaknya sendiri melipat kertas kecil tersebut
menggunakan tangan kosong. Mereka diharuskan menggunakan pinset, pisau bedah,
dan alat – alat kedokteran bedah lainnya guna melipat kertas hingga
menghasilkan origami berbentuk burung yang telah ditentukan oleh pihak Kurashiki
Central Hospital. Dan ingat, puluhan mahasiswa magang yang menjalani test ini
hanya diberi waktu 15 menit. Dalam tempo singkat tersebut, mereka harus bisa
membuat origami sebanyak – banyaknya dan serapi – rapinya.
- 2. Memasang kembali anggota tubuh dari serangga kecil yang telah diawetkan
ujian dokter bedah jepang via odditycentral |
Pada ujian yang kedua, para mahasiswa magang di Kurashiki
Central Hospital diberikan serangga mati yang telah diawetkan dan anggota
tubuhnya dicerai berai. Tugas mereka adalah memasang kembali anggota tubuh
serangga kecil yang telah diawetkan tersebut. Serangga kecil ini berukuran kurang
lebih 35 mm, dan anggota tubuhnya dipisah – pisah menjadi 13 bagian yang
berbeda – beda. Para mahasiswa magang calon dokter bedah tersebut harus
merekonstruksi ulang badan serangga kecil dengan tidak boleh merusak 13 bagian
tubuh yang tentu berukuran lebih kecil lagi.
- 3. Membuat miniatur sushi dari sebulir nasi
ujian dokter bedah jepang via dailymail |
Akhirnya para mahasiswa kedokteran bedah yang sedang
menjalani ujian guna menentukan siapa yang layak melanjutkan program magang di salah
satu rumah sakit bedah terbaik ini sampai pada test terakhir. Ujian terakhir
ini adalah membuat miniatur sushi dari satu bulir nasi. Dari satu bulir nasi
yang berukuran kurang lebih sekitar 5 mm dan juga dengan bahan tradisional lain,
para mahasiswa kedokteran harus membuat sushi sekecil dan serapi – rapinya. Mereka
hanya memiliki waktu 15 menit untuk menyelesaikan ujian ini.
Ketiga test atau ujian – ujian tersebut di atas mungkin
terdengar aneh untuk sebuah rumah sakit bedah terbaik di Jepang. Tapi pihak
rumah sakit memilih jenis ujian ini karena untuk menyelesaikan setiap test,
para mahasiswa kedokteran harus berkonsentrasi penuh, koordinasi tangan harus
bagus dan tidak boleh gemetaran. Hal – hal tersebut bisa menjadi dasar kesuksesan
operasi bedah. Ditambah lagi, dengan waktu yang singkat, membuat para juri bisa
menilai mahasiswa mana yang bisa bekerja di bawah tekanan dan tetap tenang
tanpa merasa panik. Tapi tentu saja test untuk bisa menjadi dokter bedah yang
baik tidak hanya ketiga hal di atas, tapi ada rangkaian test panjang, baik
tertulis maupun ujian praktek. Sebab dengan melipat kertas origami dan membuat
sushi saja belum cukup untuk menjadi dokter bedah.
Simak videonya di sini
loading...
Wow ! Ujian Bagi Calon Dokter Bedah di Jepang Ternyata Seperti Ini !
4/
5
Oleh
Nab